Teks Syarhil Qur'an_Kepemimpinan dalam Islam KEPEMIMPINAN DALAM KONSEP ISLAM َْ َ ‫ َس ّيد َنا َو َم ْىََل َنا ُم َح ّمد َو َع َلى اله َو‬,‫ْلا ْنب َياء َو ْاْلُ ْر َسل ْين‬ ْ َ َ َ ُ َ َّ َ ُ َ َّ َ ‫ص ْح ِب ِه "Sesungguihnya pada tangan-tangan pemudalah urusan umat dan pada kaki-kaki merekalah terdapat kehidupan umat" Mengingat betapa pentingnya remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, maka pada kesempatan yang baik ini kami akan mengangkat tema mengenai " Remaja dan Artinya: "Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.(19) Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya.(20)". Dengan rujukan al-Qur`an surat al-maidah ayat 90 sebgai berikut: Artinya : Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah [434], adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Contoh Syarhil Quran Tentang Maulid Nabi Syarhil Quran: Meneladani Akhlak Nabi. بسم الله الرّحمن الرّحيم. الحمدلله، والصّلاة و السّلام على رسول لله، سيّدنا محمد إبن عبد لله، وعلى آله ومن الوّله، ومن تبع الهده، إلى يوم الخشرة و النّدامة، أمّابعده. 0IxMGI. Kebesaran sifat rasul sebagai seorang pemimpin yang selalu mengutamakan kepentingan rakyat dan mengutamakan akhlaqul karimah pada akhirnya mampu merubah masyarakat biadab menjadi beradab,yang dulunya berseteru menjadi satu, yang dulunya menyembah berhala kini kembali menyembah Allah ta"ala. Mengingat keberhasilan beliau dalam memimpin, maka pada kesempatan ini kami akan membawakan sebuah syarahan yang berjudul "Kepemimpinan dalam Konsep Islam" yang akan diawali dengan firman Allah SWT dalam QS. Al-Ahzab ayat 21 sebagai berikut PEMIMPIN ZAMAN AKHIR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Dewan hakim yang bijaksana Hadirin Yang berbahagia Salah satu topik yang banyak dibicarakan masyarakat saat ini adalah siapakah yang akan menjadi pemimpin kita selama lima tahun mendatang. Siapakah nantinya yang akan menjadi presiden bagi bangsa Indonesia. Sebagai orang yang beriman, tentu kita berharap, manusia yang memimpin kita adalah manusia yang baik, menjaga amanah, adil terhadap rakyatnya, dan berpihak kepada kaum muslimin. Dalam al-Quran, Allah telah menjelaskan di beberapa ayat, siapakah sosok pemimpin yang ideal dalam islam. Ketika Allah menceritakan proses pengangkatan Nabi Yusuf, sebagai bendahara Mesir, Allah menyebutkan bagaimana al-Aziz, pemuka mesir memuji Yusuf, Kemudian dilanjutan ayat, Yusuf alaihis salam menyatakan, “Jadikanlah aku bendaharawan negara Mesir; Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan”. QS. Yusuf 54 – 55 Di sinilah kesempurnaan Yusuf alaihis salam, yang mencerminkan pemimpin ideal, Namun hadirin kenyataanya berbeda dengan keadaan pemimpin akhir zaman ini. Oleh karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini izinkan kami mengangkat tema “REALITA PEMIMPIN AKHIR ZAMAN” dengan landasan Al - Qur’an surat Al -Baqarah ayat 30 Artinya Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata "Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” Telah saya sampaikan diawal, bahwa sebenarnya manusia diciptakan menjadi seorang penguasa khalifah adalah untuk menjadikan bumi ini aman, nyaman, tentram, dan sejahtera. Tetapi kita lihat pada saat ini, realita telah berkata lain. Banyak pemimpin yang telah berbalik 180 o dari tujuan yang sebenarnya, pemimpin yang seharusnya menciptakan kesejahteraan, tetapi ia malah menciptakan kerusakan dimuka bumi ini. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al- Qur’an Surat Ar -Rum ayat 41 41. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar. Saudaraku Yang Dirahmati Allah Ada sebuah kutipan yang berbunyi “ Apabila engkau ingin menyapu lantai yang kotor, maka lihatlah dulu sapunya, apakah bers ih atau kotor.” Maksud dari kutipan ini adalah apabila kita ingin membersihkan kejahatan-kejahatan yang ada dinegara kita misalnya, maka kita lihat dulu diri kita atau kalau bahasa kasarnya “ngaca dulu”. Kan banyak pemimpin sekarang yang kalau berkata itu terasa manis didengar tetapi pahit rasanya. Umpamanya, seorang bupati berkata “kita harus membersihkan negara kita dari Korupsi, babat habis para koruptor”, dengan ekspresi yang meyakinkan dan semangat yang membara, tapi sebenarnya, dirinya sendiri juga sering melakukan hal itu. Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT,yang telah melimpahakan rahamat dan hidayahnya sehingga kita dapat berkumpul diacara yang baik ini, yaitu MTQ di Kec. Sabak Auh. Sholawat dan salam kita haturkan kepada ananda dari Abduloh, buah hatinya Siti Aminah, intanya umat islam, yaitu Nabi besar MUHAMMAD SAW. Semoga kita senantiasa untuk menjadi umat yang setia sampai akhir zaman nanti. Amin… amin…. yaaaa robal alamin Yang kami hormati dewan hakim Hadirin walhadirot rohimakomullah Dalam menghadapi masa depan remaja yang lebih baik, yang sangat menentukan adalah ilmu pengetahuan, apa lagi kehidupan dizaman sekarangan ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih. Berbagai masalah yang dihadapi semakin kompliks dan rumit yang semuanya ini memerlukan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang luas dan dalam. Apa bila anak-anak yang lemah ilmunya tidak menyeyam pendidikan dengan baik, lantas bagai mana menggapai masa depan yang lebih cerah dalam menghadapi zaman yang penuh tantangan ini, Jika hendak mengenal orang yang mulia Lihatlah kepada kelakuan dia Jika hendak mengenal orang yang berilmu Bertanya dan belajar tidaklah jemu Izinkan kami untuk melanjutkan Dengan membawa syarahan Al-Qur’an Yang berjudul “REMAJA ISLAM BERWAWASAN MODERN” Reformasi telah berubah segala gaya hidup menjadi trend masa kini, kemajuan teknologi yang sangat pesat. Hal ini merupakan salah satu ciri zaman era globalisasi, merupakan kewajiban bagi setiap orang untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman ini. Mari kita dengar, firman Allah SWT, THAAHAA ayat 114, yang sekaligus sebagai landasan normative syarah kami, yang akan dilantunkan oleh koriah kami yang berbunyi 114. Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu[946], dan Katakanlah "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari alima – ya’lamu yang berarti tahu atau wawasan. Dalam bahasa Inggeris Ilmu biasanya dipadankan dengan kata science, sedang wawasan dengan kata knowledge. Dalam bahasa Indonesia kata science umumnya diartikan Ilmu tapi sering juga diartikan dengan Ilmu Pengetahuan, meskipun secara konseptual mengacu paada makna yang sama. Kita sudah banyak tahu, kita sudah sering mendengar, atau membaca mengenai era globalisasi. Salah satu aspek positif adalah terbukanya jalur komunikasi dan informasi yang sangat luas dan hampir tak berbatas. Rekan-rakan tentu sudah sering mendengar orang bicara mengenai internet, homepage, G mail, dll. Kecanggihan teknologi ini sangat membantu kita mendapatkan informasi dengan sangat cepat, tepat dan akurat. Begitu banyak hal yang dapat kita pelajari dan ketahui melalui jaringan internet, yan gsemuanya semata-mata bergantung kepada kemauan kita untuk menekuni manfaat fasilitas ini. Didalam era globalisasi, kita juga dapat melihat adanya perubahan-perubahan ke arah perdagangan bebas, yang nantinya akan memperlancar kegiatan bisnis, dan transportasi antar negara. Jeff Zeleski, seorang pakar komunikasi dunia dalam bukunya “Spiritualitas Cyberspace” menyatakan Jaman sekarang ini, bekembangya dunia Informasi dan komunikasi sudah sampai pada tahap yang menghiraukan, konsekuensinya ncik-ncik. Satu sisi melahikan nilai-nilai nan elok dan bisa mengangkat taraf hidup umat manusia. Tapi pada sisi lain tuan puan, bekembangnya informasi baik lewat koran, tv, radio. Kalaulah tidak dibungkus dengan nilai-nilai budaya nan merujuk pada agama, hanya akan melahirkan keresahan, kerusakan, bahkan kehancuran bagi kita semua. Lantas timbulah pertanyaanya ? Sebagai remaja muslim, bagaimana seharusnya sikap seorang remaja muslim, untuk mempersipkan dri dalam mengadapi tentangan yang akan kami hadapi dalam era globalisasinanti ? Dan bagai mana seorang remaja muslim, dapat tetap mempertahkan nilai-nilai islam dalam dirinya ? lantas . Apakah yang seharusnya diperbuat oleh seorang remaja muslim, untuk selalu berjalan dijalan Allah, sambil menyesuikan diri dengan perubahan zaman ini ? Dengan melihat uraian sebelumnya ,nampak jelas bagaimana kedudukan ilmu dalam ajaran islam. AL qur’an telah mengajarkan bahwa ilmu dan para ulama menempati kedudukan yang sangat terhormat, sementara hadis nabi menunjukan bahwa menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim. Dari sini timbul permasalahan apakah segala macam Ilmu yang harus dituntut oleh setiap muslim dengan hukum wajib, atau hanya Ilmu tertentu saja ?. Hal ini mengemuka mengingat sangat luasnya spsifikasi ilmu dewasa ini. Pertanyaan tersebut di atas nampaknya telah mendorong para ulama untuk melakukan pengelompokan ilmu menurut sudut pandang masing-masing, meskipun prinsip dasarnya sama , bahwa menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim Kewajiban manusia adalah beribadah kepeda Allah SWT, maka wajib bagi manusia untuk menuntut ilmu yang terkaitkan dengan tata cara tersebut, seprti kewajiban shalat, puasa, zakat, dan haji ,mengakibatkan wajibnya menuntut ilmu tentang hal-hal tersebut . Demikianlah nampaknya semangat pernyataan Syech Zarnuji, akan tetapi sangat di sayangkan bahwa beliau tidak menjelaskan tentang ilmu-ilmu selain “Ilmu Perbuatanl” tersebut lebih jauh di dalam kitabnya. Dalam menghadapi dan menyongsong era globalisai ini, setiap remaja harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya, remaja muslim harus mampu berbicara diforum internasional, dan ini hanya bisa dilakukan dengan bekal ilmu yang cukup, Pada usia kita yang masih muda ini, selagi kita mempunyai banyak waktu dan kesempatan, janganlah sampai menyia-nyiakan diri kita, ambillah manfaat sebanyak-banyaknya dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tingkatkan perstasi akademis kita, bekali diri, agar nanti kita semakin siap untuk menjawab tantangan era yang modern ini. Sebagai remaja dan pemuda generasi penerus bansa, kita harus berwaspada terhadap dampak negative yang terbawa akibat zaman ini. Kewaspadaan ini akan tercapai apa bila kita mempunyai iman dan takwa yang kokoh. Kita wajib mendalami ilmu agama dan mengamalkan sebaik-baiknya. Jadi, sekarang semuanya tergantung kepada kita, akankah kita pasrah begitu saja dalam menyongsong era modern ini ? akankah kita menjadi generasi yang hanya mampu berdiam diri saja, menyaks ikan setiap orang berlomba-lomba dalam kemajuan ? apakah kita akan membiarkankan diri kita terlindas oleh kemajuan, sehingga kaum kita menjadi kaum terbelakang ? apakah kita akan terbawa oleh dampak negatif dari perubahan tersebut ? Marilah kita renungkan firman Allah, dalam Ar-Ra’d ayat 11 “ Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu berusaha merubah nasibnya sendiri” Dapat kami simpulakan bahwa, remaja adalah tongkat maju mundurnya suat Negara. Unuk itu, kepada pemerintah, ulam dan umaroh mari ! lebih kita dekatkan para remaja pada Al-Qur’an dan hadis, agar terciptanya remaja yang beretika, bermoral, remaja yang berkualitas, remaja yang mempu berkarya, bukan remaja yang hanya bisa bergaya dan tidak bermoral. SELAMATKAN NEGRI, JIWA, BANGSA, DAN AGAMA.

teks syarhil qur an tentang santri